Terapi aktivitas kelompok jiwa halusinasi

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
PERSEPSI SENSORI HALUSINASI


<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
          google_ad_client: "ca-pub-8820659958424681",
          enable_page_level_ads: true
     });
</script>
Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah  gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihaan, pengecapan, perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata (Budi Anna Keliat, 2011). Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ menur khususnya Ruang Wijaya Kusuma sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan terapi aktivitas kelompok tentang halusinasi.

Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah. Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
5. Sesi V     : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempersepsikan simulasi yang dilakukan sehingga dapat mengontrol halusinasi
Tujuan khusus
Klien dapat mengenal halusinasi
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

Waktu dan Tempat
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :

Metode
Diskusi
Bermain peran/stimulasi

Media dan Alat
Spidol
White board/ papan tulis
Jadwal kegiatan



Setting tempat






Keterangan:
L = leader
CL = Co leader
F = fasilitator
O = Observer
P = pasien

Pembagian Tugas
Leader: Yohanes
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co Leader: Dwi
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
Observer: Dewa
Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok

Fasilitator: Sigit, Vivin, dan Valent
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Klien
Kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
Klien yang mengalami perubahan persepsi
Proses seleksi
Mengobservasi klien yang masuk kriteria
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok

Tata Tertib dan Antisipasi Masalah
Tata tertib pelaksanaan
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai
Peserta berpakaian rapi, bersiha dan sudah mandi
Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pembimbing
 Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
Antisipasi masalah
Apabila ada klien yang tidak aktif dalam aktivitas, maka langkah yang diambil adalah memanggil klien dan memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau pasien lain
Apaila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin, maka panggil nama klien dan tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
Apabila klien lain ingin ikut, berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih, katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini
Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya
Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan
Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu, dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari kegiatan.



TAK Stimulasi Persepsi Halusinasi
Sesi I: Mengenal Halusinasi

Tujuan
Klien mengenal isi halusinasi
Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
Klien mengenal frekuensi halusinasi
Klien mengenal perasaan bila mengalami halusinasi

Langkah-langkah Kegiatan
Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi halusinasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
1. Salam terapeutik
Salam terapeutik kepada klien
Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien
Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar
Leader menjelaskan aturan main:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


Kerja
Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara  yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul
Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Meminta klien menceritakan halusinasi yang dialami secara berurutan dimulai dari klien yang ada di sebelah kiri terapis, seterusnya bergiliran searah jarum jam.
Saat seorang klien menceritakan pengalaman hausinasi, setelah cerita selesai terapis mempersilakan klien lain untuk bertanya sebanyak-banyaknya 3 pertanyaan
Lakukan kegiatan ke 2 sampai semua klien selesai mendapat giliran.
Setiap kali klien bisa menceritakan halusinasinya diberikan pujian.
Terminasi
Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi muncul
Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang (cara mengontrol halusinasi)
Menyepakati waktu dan tempat








Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Sesi I: TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
No.
Nama klien
Menyebutkan isi halusinasi
Menyebutkan waktu halusinasi
Menyebutkan frekuensi halusinasi
Menyebutkan perasaan saat halusinasi























<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
          google_ad_client: "ca-pub-8820659958424681",
          enable_page_level_ads: true
     });
</script>
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √  jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

Comments